Sifat Iri Jadi Penyebab Anda Berhutang? Awas Crab Mentality

“Duh, tetangga kita baru beli mobil baru. Besok saya harus beli juga walaupun hutang” Anda pernah punya fikiran seperti itu? Hati-hati, bisa jadi itu crab mentality atau mental kepiting. Sebelum membahas mental kepiting, mari kita usut dulu ternyata awal mulanya disebabkan oleh rasa iri/dengki.

Allah SWT berfirman dalam QS An-Nisa: 54-56;

أَمْ يَحْسُدُونَ النَّاسَ عَلَىٰ مَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۖ فَقَدْ آتَيْنَا آلَ إِبْرَاهِيمَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَآتَيْنَاهُمْ مُلْكًا عَظِيمًا ﴿٥٤﴾ فَمِنْهُمْ مَنْ آمَنَ بِهِ وَمِنْهُمْ مَنْ صَدَّ عَنْهُ ۚ وَكَفَىٰ بِجَهَنَّمَ سَعِيرًا ﴿٥٥﴾

Artinya: Ataukah mereka dengki kepada manusia (Muhammad) lantaran karunia yang Allah telah berikan kepadanya? Sesungguhnya Kami telah memberikan Kitab dan Hikmah kepada keluarga Ibrahim, dan Kami telah memberikan kepadanya kerajaan yang besar. (54) Maka di antara mereka (orang-orang yang dengki itu), ada orang-orang yang beriman kepadanya, dan di antara mereka ada orang-orang yang menghalangi (manusia) dari beriman kepadanya. Dan cukuplah (bagi mereka) Jahannam yang menyala-nyala apinya.

Crab Mentality adalah ketidaksukaan terhadap kesuksesan yang akan dicapai orang lain. Oleh karena itu jika diilustrasikan, saat salah satu di antara kepiting tersebut berusaha keluar dari ember, kepiting lainnya berusaha menahan kepiting tersebut agar tidak keluar.

Fenomena ini sungguh sangat banyak kita jumpai di sekitar kita, bahkan bisa jadi orang terdekat kita atau sahabat kita sendirilah justru yang iri melihat kita sukses maupun keberhasilan kita, atau jangan-jangan kita sendirilah yang justru iri kepada orang lain dan bermental kepiting

Penyebab Crab Mentality

Manusia adalah makhluk sosial yang hidup berkelompok. Hidup dalam kelompok, berarti akan selalu ada persaingan. Untuk makanan, pasangan, dan lainnya.

Ketika manusia merasa berada di posisi yang kuat dan aman, otak akan secara alami memberikan serotonin (hormon yang meningkatkan perasaan senang dan nyaman). Sebaliknya, ketika manusia merasa berada di posisi yang lemah, otak akan memberikan kortisol (hormon stres).

Itu kenapa kalau kita lagi di posisi lemah (merasa kalah dari orang lain), kita jadi nggak senang. Nah, perasaan nggak senang yang berlebihan ini dapat menyebabkan crab mentality.

Bisa jadi iri, kurang percaya diri, ketergantungan berkelompok, malu, dendam, atau jadi kompetitif. Karena secara alami otak kita akan memberikan hormon kortisol tadi.

Sebenarnya, sifat kompetitif itu bagus karena bisa memacu Anda untuk mencapai hal yang lebih besar, lebih tinggi, dan lebih baik. Tapi kalau berlebihan jadinya nggak baik. Karena kita akan selalu merasa kurang dan selalu menganggap orang lain sebagai saingan. Akhirnya jadi lelah sendiri.

Hidup berkelompok juga bisa bikin manusia jadi ketergantungan. Ada perasaan takut ditinggalkan. Misalnya, takut kalau teman lebih sukses nanti Anda dan dia jadi nggak bareng lagi, atau pertemanannya jadi nggak sedekat sekarang.

Jadi, crab mentality ini sebenarnya perasaan yang wajar karena reaksi alami dari otak. Tapi, ini nggak baik untuk hubungan dengan orang lain dan juga diri sendiri.

Bagaimana mengatasi crab mentality

Seperti dilansir dari laman skillacademy, terdapat sejumlah cara mengatasi mental kepiting yang melekat pada diri kita, yakni:

  1. Bergabung pada lingkungan pertemanan yang suportif

Punya lingkungan pertemanan yang sehat dan suportif sangat penting untuk kebahagiaan, perkembangan, dan juga kesehatan mental. Di lingkungan ini, Anda tidak akan tarik menarik agar semuanya sama-sama gagal atau saling menjatuhkan. Tapi Anda justru akan belajar saling mendukung dan membantu agar bisa sama-sama berhasil.

Ketika ada yang berhasil duluan, Anda tidak iri. Justru Anda ikut senang dan bisa menjadikan itu motivasi atau belajar langsung agar berhasil juga. Di lingkungan yang seperti ini, Anda akan mendapat banyak dukungan untuk terus berkembang. Dari sini, Anda bisa belajar untuk mendukung orang lain juga.

  1. Fokus pada progress diri sendiri

Orang dengan mentalitas kepiting, biasanya selalu memperhatikan progress orang lain dan membandingkan dengan progress sendiri. Kalau orang lain geraknya lebih cepat dan jalannya lebih lancar, maka Anda akan iri, cemburu, bahkan mungkin berusaha menarik teman itu agar sama seperti kita.

Ingat ungkapan “di atas langit masih ada langit.” Ini berarti akan selalu ada orang lain yang lebih dari kita. Lebih cantik, lebih kaya, lebih cemerlang kariernya, lebih pintar, dan lainnya.

Sesekali melihat orang lain boleh, untuk memotivasi diri kalau mereka bisa, Anda juga bisa. Tapi jangan sampai membandingkan, ya. Tiap orang punya proses dan waktunya masing-masing.

Coba diubah dari membandingkan diri dengan orang lain jadi membandingkan diri di masa lalu dan masa sekarang. Nanti, Anda akan lebih bersyukur dan berterima kasih kepada diri sendiri.

  1. Lakukan evaluasi dan tingkatkan nilai diri

Salah satu yang bikin seseorang punya crab mentality adalah kurang percaya diri. Nah, cara terbaik adalah bukan dengan menarik teman agar sama-sama seperti kita. Tapi kita yang mendorong diri untuk bisa lebih percaya diri. Dengan cara menambah nilai diri sendiri dan evaluasi.

Jadi misalnya teman kita berhasil dan kita nggak, kita perlu bertanya ke diri sendiri “Apa ya yang bikin aku nggak berhasil? Bisa diperbaiki nggak, ya?”

Jadi dari sini Anda tahu, apa yang perlu Anda tingkatkan agar jadi lebih percaya diri dan nilai diri semakin meningkat. Misalnya, ikut kursus atau kelas yang bisa menambah skill dan meningkatkan karier.

Hadits yang mengulas tentang iri hati dan dengki

Beberapa hadits tentang iri hati dan dengki yang disadur dari buku berjudul Kumpulan 70 Hadits-Hadits Pilihan karangan Dr. Muhammad Murtaza bin Aish Muhammad, yakni:

  1. Larangan Dengki dan Iri Hati

Terdapat sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim yang berisi larangan dengki dan iri hati. Jangan pula mencari dan mengungkit keburukan orang lain. Sebab, semua Muslim adalah saudara yang harus saling menjaga dan melindungi.

“Jangan kamu saling dengki dan iri hati dan jangan pula mengungkit keburukan orang lain. Janganlah saling bermusuhan serta jangan saling menawar lebih tinggi atas penawaran yang lain. Jadilah hamba Allah yang bersaudara. Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, maka tidak boleh menzhalimi, melantarkan, mendustai dan menghinakan satu sama lain. Seseorang telah dikatakan berbuat jahat jika ia menghina saudaranya sesama Muslim. Setiap Muslim haram darahnya bagi Muslim yang lain, demikian juga harta dan kehormatannya.” (HR. Al Bukhari dan Muslim)

  1. Menyebabkan Amal Kebaikan Seseorang Hilang

Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa sifat hasad dapat menghilangkan pahala seseorang. Artinya, meski seorang Muslim selalu menjalankan perintah Allah, pahalanya akan sirna begitu saja ketika ia memiliki sifat hasad.

Hal ini tertuang dalam sebuah hadits, yang artinya:

“Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya sifat ini mengikis pahala-pahala seperti api yang memakan kayu.” (HR. Abu Daud)

  1. Iri Hati dan Dengki Adalah Penyakit

Iri hati dan dengki merupakan penyakit hati yang akan membuat seseorang tidak merasa tenang apabila orang lain merasa bahagia. Lebih baik lakukan hal yang lebih bermanfaat ketimbang mengisi hati dengan kedengkian.

Disebutkan dalam sebuah hadits:

“Penyakit umat-umat sebelum kalian telah menyerang kalian adalah dengki dan benci. Benci adalah pemotong; pemotong agama dan bukan pemotong rambut. Demi Dzat yang jiwa Nabi Muhammad berada di tangan-Nya, kalian tidak beriman hingga kalian saling mencintai. Maukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian kerjakan maka kalian saling mencintai? Sebarkanlah salam diantara kalian.” (HR. Tirmidzi)

  1. Pertimbangan Diperbolehkan Iri hati dan Dengki

Diperbolehkan iri hati dan dengki terhadap dua perkara; pertama, kepada seorang yang diberi rezeki lalu dibelanjakan pada sasaran yang benar. Kedua, terhadap seorang yang berilmu dan mengamalkannya dengan benar.

Disebutkan dalam hadits berikut:

“Tidak ada iri hati dan dengki kecuali terhadap dua hal, yaitu seorang yang diberi Allah harta lalu dibelanjakan pada sasaran yang benar, dan seorang diberi Allah ilmu dan kebijaksanaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya.” (HR. Al Bukhari dan Tirmidzi)

ayohijrah.id


Apakah saat ini Anda pusing memikirkan utang yang tidak lunas-lunas?, takut menghadapi Debt Collector?, tertekan menghadapi lelang bank?, hubungan keluarga suami-istri dan anak-anak kurang harmonis serta mencari solusi lunas utang? maka kami bersedia menyediakan konsultasi untuk Anda. Klik tombol dibawah ini ..

Anda akan menerima langkah praktis menyelesaikan masalah utang tanpa harus tambah utang kemudian testimoni orang-orang yang telah sukses menyelesaikan utang tanpa membayar bunga dan denda.

Yang perlu Anda ketahui, melunasi hutang merupakan sebuah kewajiban yang harus dilunasi oleh orang berhutang.

Jika orang tidak dapat melunasi hutangnya maka ia akan berdosa dan kelak akan dipertanggungjawabkan saat di akhirat.

Apabila orang memiliki hutang meninggal, maka ahli waris wajib untuk melunasi hutangnya. Oleh karena itu, agar diberikan kemudahan untuk melunasi segala hutang selain dengan berusaha juga perlu untuk berdoa kepada Allah SWT.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *