Banyak pendapat mengatakan bahwa generasi milenial atau generasi yang saat ini berusia 20-30 tahun adalah generasi yang paling payah dalam mengatur keuangan.
Hal ini dikarenakan bahwa generasi milenial memiliki gaya hidup yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Mengutip dari tirto.id, sebagian besar generasi milenial cenderung memiliki gaya hidup yang lebih boros, sulit menabung serta tidak terlalu memperdulikan kebutuhan investasi di masa yang akan datang.
Apalagi kebutuhan akan berubah dan bertambah seiring meningkatnya karir, bertambahnya usia, dan saat mewujudkan rencana berumah tangga. Biaya hidup juga akan meningkat seiring meningkatnya inflasi sehingga jika tidak melatih diri dan mulai disiplin dalam perencanaan keuangan maka mustahil akan memiliki simpanan yang cukup untuk persiapan masa depan.
Hal ini tentunya akan mengakibatkan adanya risiko finansial yang akan dihadapi oleh generasi milenial di masa depan, akibat pengelolaan keuangan yang kurang sehat.
Nah, apakah kalian saat ini termasuk kedalam kelompok ini? Jika iya, berikut ini ada beberapa tips mengelola keuangan milenial yang bisa kamu terapkan dalam kehidupan sehari-hari :
- Bedakan keinginan dan kebutuhan
Berhasil pada usia muda tentu membanggakan tapi juga penuh godaan karena pengaruh gaya hidup dan circle pertemanan. Biasanya pengeluaran aktualisasi diri cenderung membengkak. Untuk itu, hal pertama dalam perencanaan keuangan adalah mampu membedakan keinginan dan kebutuhan.
- Utamakan kebutuhan saat ini dan masa depan
Utamakan kebutuhan harkat hidup saat ini dan masa depan, yakni sandang, pangan, dan papan karena biaya hidup cenderung tidak stabil bahkan naik seiring inflasi.
- Sederhana
Bergaya hidup sederhana tidak akan menurunkan derajat.
- Alokasikan pendapatan
Jika sudah memiliki penghasilan, sebaiknya alokasikan pendapatan yang diperoleh dengan konsep keuangan.
- Siapkan biaya untuk berlibur
Hiburan dan jalan-jalan adalah khas milenial, tapi bukan berarti karena pendapatan bertambah lalu wajar berfoya-foya. Biaya tersier semacam ini bisa dipersiapkan dari penghasilan nonrutin, seperti dari bonus tahunan, THR, atau pendapatan tambahan.
Jadi, jika ingin berlibur ke tempat impian maka tabunglah pendapatan nonrutin sebanyak mungkin.
- Hindari berutang
Hindari berutang jika belum memiliki alokasi dana darurat, terutama jika utang tidak direncanakan. Misalnya, membeli ponsel mahal dengan kartu kredit, kemudian cicilan belum juga lunas lalu membeli tiket konser, dan lain-lain.
Utang perlu dikelola dengan baik karena menumpuk utang akan berisiko terjadi defisit neraca keuangan pribadi atau usaha.
- Buat skala prioritas pengeluaran
Seiring kenaikan pendapatan dan luasnya pergaulan sah saja jika gaya hidup ikut naik kelas asalkan tidak lebih besar dari kenaikan gaji. Buatlah skala prioritas pengeluaran dan pendapatan nonrutin demi mencegah pengeluaran tidak terkendali.
- Naikkan aset rencana jangka panjang
Kenaikan pendapatan berarti saatnya menaikkan aset rencana jangka panjang.
- Memiliki Dana Darurat
Sudahkah Anda memiliki dana darurat? Memiliki dana simpanan yang siap digunakan kapanpun untuk berbagai keperluan mendesak merupakan salah satu hal yang tidak boleh terlupakan dalam mengatur keuangan.
Dana simpanan atau dana darurat ini biasanya harus dimiliki sebanyak 6 kali total pengeluaran dalam satu bulan untuk single, dan 12 kali total pengeluaran dalam satu bulan untuk pasangan yang sudah menikah dan belum memiliki tanggungan.
Total dana darurat yang dibutuhkan setiap orang akan berbeda tergantung banyaknya pengeluaran dan jumlah orang yang harus ditanggung. Pastikan bahwa Anda selalu menyisihkan sebagian gaji untuk hal-hal yang tidak terduga dan di luar prediksi.
- Menabung dan mulailah berinvestasi
Dalam pengelolaan keuangan menabung dan berinvestasi menjadi sangat penting. Anda bisa menerapkan metode SIP yaitu Saving (Menabung), Investment (Investasi) dan Protection (Perlindungan).
Menabung harus menjadi kebiasaan sejak awal pertama mendapatkan pekerjaan atau penghasilan tetap dan harus dilakukan secara rutin. Investasi juga merupakan salah satu alternatif pengelolaan keuangan yang harus dimulai sejak dini untuk mencapai berbagai tujuan keuangan di masa yang akan datang dengan lebih mudah.
Hal ini sangat penting untuk menghindari hal-hal yang kurang diinginkan di masa depan.
Apakah saat ini Anda pusing memikirkan utang yang tidak lunas-lunas?, takut menghadapi Debt Collector?, tertekan menghadapi lelang bank?, hubungan keluarga suami-istri dan anak-anak kurang harmonis serta mencari solusi lunas utang? maka kami bersedia menyediakan konsultasi untuk Anda. Klik tombol dibawah ini ..
Anda akan menerima langkah praktis menyelesaikan masalah utang tanpa harus tambah utang kemudian testimoni orang-orang yang telah sukses menyelesaikan utang tanpa membayar bunga dan denda.
Yang perlu Anda ketahui, melunasi hutang merupakan sebuah kewajiban yang harus dilunasi oleh orang berhutang.
Jika orang tidak dapat melunasi hutangnya maka ia akan berdosa dan kelak akan dipertanggungjawabkan saat di akhirat.
Apabila orang memiliki hutang meninggal, maka ahli waris wajib untuk melunasi hutangnya. Oleh karena itu, agar diberikan kemudahan untuk melunasi segala hutang selain dengan berusaha juga perlu untuk berdoa kepada Allah SWT.