Salah satu ciri harta berkah adalah baik halal cara mendapatkannya, memanfaatkannya, dan menyalurkannya, harta yang berkah itulah yang membawa kesejahteraan bagi pemiliknya lahir maupun batin. Harta yang baik dan berkah tidak saja menyejahterakan individu, tetapi juga masyarakat secara keseluruhan.
Namun pada kenyataannya, pada zaman saat ini orang-orang mulai tidak peduli dengan halal dan haramnya harta yang didapatkan. Harta yang diraih dengan cara tidak berkah, misal hasil korupsi, hasil mencuri, hasil riba, hasil menjadi pelacur dan lain-lainnya, akan cepat hilang tanpa disadari.
Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam,
“Akan datang suatu masa pada umat manusia, mereka tidak lagi peduli dengan cara untuk mendapatkan harta, apakah melalui cara yang halal ataukah dengan cara yang haram“. (HR. Bukhari)
Hendaknya ini menjadi perhatian kita semua karena sebagai muslim yang bijak, tentu kita ingin setiap karunia rezeki terlimpahkan pada kita adalah harta yang berkah. Namun, harta yang berkah meskipun sedikit akan mampu menghidupi dan mencukupi apa saja yang dibutuhkannya.
Selain itu, cara terbaik adalah dengan mengeluarkan zakatnya (jika mencapai nisab) dan menjadikannya sebagai sarana ibadah. Zakat, infak, sedekah, membantu sesama, menyumbang lembaga dakwah dan kemanusiaan, adalah bagian dari ibadah yang akan menjadikan harta kita penuh berkah.
Ayo mulailah kita berhijrah dalam mencari harta. Yang perlu kita cari bukan jumlahnya semata, tetapi juga keberkahannya. Dengan harta yang berkah, hidup kita jadi mudah dan dimudahkan dalam menghadapi berbagai ujian kehidupan.
Cara mendapatkan keberkahan adalah dengan ketakwaan, yaitu rasa takut kepada Allah Ta’ala akan harta yang haram dan cara mendapatkannya yang haram. Dalam firmannya Allah SWT menyampaikan
“Andaikata penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka keberkahan dari langit dan bumi. Tetapi, mereka mendustakan (ayat-ayat Kami), maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS. Al-A’raf: 96)
Mari kita perbanyak istighfar dan bertobat karena pintu tobat adalah pembersih rezeki dari musibah dan bencana. Beristigfar dan bertobat akan melancarkan saluran rezeki dari sumbatan-sumbatan.
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun. Niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat dan membanyakkan harta dan anak-anakmu. Dan, mengadakan untukmu kebun-kebun serta mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungaisungai.’” (QS Nuh [71]: 10-12)